Mempetruskan pengemis, pemalak, dan tukang parkir
Ada pengemis meminta uang, kamu langsung cek web SIMAS hasil dari kerjasama Kementerian Agama dan Kementerian Sosial,
âOh ini pak, di masjid ini keuangannya ada segini. Coba cek kesana untuk minta bantuanâ
Bapak-bapak itu ke masjid, penjaga masjid langsung nanya,
âAda yang bisa saya bantu pak?â
âSaya lapar pak, udah 3 hari belum makan, cari kerja juga belum nemu-nemu.â
Penjaga masjid langsung ngambil stok nasi box dan ngasih ke bapaknya.
Sambil makan di selasar masjid, penjaga masjid menanyakan identitas bapak yang sambil makan.
NIK bapak itu ternyata menunjukkan alamat di x yang jaraknya sejauh y km dari masjid ini. Terlihat di sistem kredit sosial bahwa bapak ini lulusan SD dengan daftar skill yang kosong.
Kalo boleh tau sebelum pandemi ini kerja apa pak?
Saya sopir, cuman karena pandemi saya diberhentikan.
Setiap masjid memiliki peringkatnya masing-masing. Laporan keuangannya transparan dan dapat dilihat oleh siapapun yang punya koneksi internet.
Cashflow setiap nya terlihat pada aplikasi SIMAS beserta rinciannya sehingga dapat dilakukan pemeringkatan berdasarkan keefektifannya. Keefektifan suatu masjid dapat diukur berdasarkan kualitas manusia di daerah tersebut.
Kualitas manusia diukur secara relevan berdasarkan bidangnya masing-masing. Tiap bidang memiliki kumpulan orang yang paling produktif dan kompeten yang diurutkan berdasarkan voting oleh masyarakat di luar maupun dalam bidang tersebut mengenai kontribusi orang tersebut pada bidangnya.
Marbot masjid sebagai dream job dan profesi idaman
Para pemuda masjid aktif dalam menyelesaikan berbagai problematika di sekitar masjid tersebut. Apabila terdapat masalah, masyarakat bisa melaporkan tiket JIRA pada sistem masjid sehingga nanti masalahnya dapat diselesaikan secara musyawarah atau voting apabila tidak memungkinkan.
Metodologi penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara agile dengan beberapa sprint. Beberapa tiket masalah yang pernah didaftarkan adalah anak kecanduan main game online, mikrofon masjid yang sangat mengganggu di luar jam solat wajib, banyak sampah plastik, tumpukan sampah yang dibuang sembarangan, tetangga yang sering membakar sampah, setelan musik yang menyebabkan polusi suara.
insert picture: backlog, todo, in progress, done
Pelapor menjelaskan 5W1H tiket tersebut. Beberapa aspek yang penting adalah nama dari pelapor (Ia bisa memilih melapor sebagai anonim atau tidak, tetapi sangat dianjurkan untuk melapor dengan nama asli karena masyarakat sangat terbuka dan toleran terhadap berbagai masalah tersebut), serta beberapa pihak yang terlibat, dan scope dari permasalahan tersebut. Nantinya para remaja dan pengelola masjid menentukan prioritas dari masalah tersebut apakah besar atau tidak, tapi tetap diusahakan semuanya diprioritaskan.
Hafizh/Hafzah Scarcity
Yang boleh menjadi penghafal quran hanyalah yang sudah menguasai bahasa arab, tafsir, dan mampu membuktikan track record-nya bahwa dia adalah orang yang alim dan baik. Tidak ada lagi yang mau menjadi penghafal Al-Qurâan karena Al-Qurâan telah dibuktikan tidak akan hilang dari ingatan. Terdapat muslim ahli komputasi sains yang memastikan semuanya dapat disalin ke teknologi dengan berbasis jaringan seperti Blockchain, bahkan para ahli neuroscience dan para arsitek high performance distributed system sedang meneliti cara menanamkan Al-Quran ke otak dan sistem saraf para muslim secara permanen agar dapat mendikte setiap muslim untuk berperilaku sesuai Al-Qurâan dan sunnah sehingga menjadi hamba Allah yang beriman dan bertaqwa. Meskipun begitu, penelitian tersebut masih menjadi wacana dan perdebatan di kalangan ahli, karena selain sangat sulit dan mahal untuk dilakukan, beberapa pihak menyatakan bahwa hal tersebut tidak sesuai secara etika dan masih didiskusikan oleh para ulama beserta peliharaan AI-nya, apakah penelitian tersebut termasuk perbuatan melampaui batas atau tidak.
Pemberdayaan khawarij, Syiah, Ahmadiyah, Islam kejawen, Penyembah Nyi Roro Kidul, Batu Akik, dan Salafi Sufi
Berbagai macam sekte agama diizinkan untuk beroperasi di Indonesia, dan tidak ada permasalahan kekerasan atau kerusuhan padanya. Kebencian berdasarkan dogma yang telah diajarkan memang masih ada, tetapi semuanya dapat berdebat dengan kepala dingin. Tidak pernah ditemukan jalan keluar pada tiap perdebatan antar sekte karena setiapnya memiliki argumennya masing-masing.
Orang Salafi berceramah dengan keras bahwa para NU banyak yang melakukan bidah. Para Muslim liberal berkata bahwa orang-orang Salafi terlalu fanatik dan tidak banyak berkontribusi pada dunia sehingga umat Islam kurang berhasil menjadi rahmatan lil alamin. Semuanya berdebat tiada habisnya, tetapi Salafi selalu menang dalam hal kemurnian agama karena memiliki Data yang dapat diandalkan dan sesuai dengan metodologi terdahulu, sehingga tetap masuk akal apabila mereka bisa mengkafirkan banyak orang.
Orang yang dikafirkan pun tetap merasa mereka paling benar karena berdasarkan kontribusi untuk ekonomi dan pembangunan, mereka menduduki peringkat paling tinggi. Para wahabi mengkafirkan orang dengan dalil dan tidak ada masalah dalam hal itu. Semua orang yang dikafirkan sepakat bahwa kafir itu hanyalah pilihan kata dan artinya bisa beragam, sehingga tidak apa-apa apabila mereka disebut kafir. Para kafir pun telah mendebat orang-orang wahabi bahwa mereka tidak kafir dengan argumen yang masuk akal. Mereka terus berdebat setiap malam minggu, tetapi tidak pernah ada pemenang dalam debat tersebut karena setiap pihak berpegang teguh pada argumennya masing-masing.
Pada setiap perdebatan semua pihak dikumpulkan, dan para jamaah menonton perdebatan itu mirip seperti suporter bola, mendukung dengan antusias dai yang diikutinya. Meskipun tidak ada pemenang dalam perdebatan, setelah usai perdebatan itu semua jamaah saling berpelukan dan bersalaman. Apabila ada yang tidak ikut berpelukan atau bersalaman pun tidak masalah, semuanya saling menghormati pilihan lainnya. Ada sedikit kebencian yang terpendam terhadap perbedaan kelompok tersebut. Tapi kebencian tersebut bersifat ilusif karena tersimpan dalam ide dan dada. Apabila kebencian tersebut berubah menjadi suatu hal yang fisik, maka pihak keamanan seperti polisi akan turun tangan untuk melerai kedua pihak yang beradu fisik tersebut.
Polisi tidak hanya diharuskan untuk punya fisik yang kuat, tetapi juga kemampuan untuk melakukan negosiasi dalam mendamaikan kedua pihak yang beradu fisik. Para polisi melakukan psyop dan menggiring mindset semua pihak yang terlibat dalam masalah fisik agar mereka akhirnya hanya bentrok melalui ide saja, sehingga tidak akan pernah terjadi kerusakan yang terlihat. Namun,apabila mereka tetap ingin beradu lewat fisik, polisi menyediakan sarana olahraga yang aman untuk mereka beradu fisik. Dengan demikian, proses pembangunan dapat terus berjalan untuk mewujudkan cita-cita rakyat.
Orang Syiah dan Sunni saling berhadap-hadapan. Orang Sunni berkata ke orang Syiah,
âHey Kafir!â,
Syiah menjawab,
âKamu yang kafir!â
Keduanya saling mengutuk bahwa masing-masing pihak akan masuk neraka. Dilihat dari statistik, percakapan tersebut banyak yang berakhir menjadi humor dan candaan. Namun, terkadang ocehan tersebut menimbulkan kegaduhan. Apabila terdapat kekerasan, maka polisi turun tangan, dan menjadi pelerai serta motivator agar jangan sampai terjadi kerusakan.
âKalian boleh saling kutuk dan saling benci. Tapi tidak ada yang namanya kekerasan, apalagi kekerasan yang menimbulkan kerusakan. Apabila tetap ingin beradu fisik, maka selesaikan melalui olahraga tinju atau pencak silat atau olahraga lainnya! Jika kalian tetap berbuat kerusakan setelah aku ingatkan seperti ini, aku akan mengusulkan ke pengadilan agar kredit sosial kalian diturunkan sehingga kalian akan hidup dalam kesulitan nantinya.â
Peringatan tersebut kadang berhasil dan kadang tidak, tapi statistik belum menunjukkan bahwa tindakan tersebut merupakan kegagalan, sehingga peringatan tetap dilanjutkan oleh para polisi.
Spesies baru yang perlu dig*nosida: Ghuraba Hikkikomori Ubermensch
Ketika tingkat hikkikomori meningkat yang artinya semakin banyak orang menyerah atau tidak ingin berpartisipasi dalam kehidupan sosial di luar digital, masyarakat berempati pada orang-orang yang mengalami hal tersebut. Masyarakat tidak hanya membiarkan orang-orang dalam kondisi seperti itu diam saja, atau berusaha terlalu ikut campur dalam permasalahan yang mereka hadapi, melainkan selalu mengamati dari luar, dan berusaha untuk terus membantu apabila dibutuhkan.
Orang yang tidak ingin berpartisipasi tersebut biasanya memiliki banyak tipe. Ada tipe yang memang lebih suka menyendiri. Pada tipe ini, meskipun mereka tidak aktif dalam lingkungan sosial di luar digital, mereka tetap punya harapan untuk hidup berkontribusi pada sesuatu apa yang cita-citakan. Beberapa dari mereka bekerja sebagai pengembang game solo, penulis, pembuat musik, ataupun mangaka. Mereka sangat berusaha menghemat pengeluaran dan sangat terobsesi untuk dapat menyukseskan karya-karyanya. Meskipun begitu, tidak semua dapat sukses di zaman mereka hidup, terkadang terdapat beberapa karya yang sangat sulit dipahami masyarakat saat itu, dan baru akan dipahami beberapa periode zaman setelahnya, atau bersifat posthumous.
Namun, ada juga karya yang tidak menarik perhatian masyarakat sama sekali sehingga ia mati ditelan oleh zaman. Masyarakat sangat mengerti bahwa tidak semuanya dapat bertahan. Maka dari itu, yang bisa dilakukan masyarakat hanyalah mengapresiasi dan memberikan perpisahan yang sebaik-baiknya saat mereka tiada. Meskipun yang tiada tersebut sangat acuh tak acuh di hadapan masyarakat, masyarakat iklas memberikan perpisahan sebaik-baiknya, sehingga tidak ada dendam dan kebencian karena semuanya berusaha saling mencintai.
Tipe lainnya, mereka yang sebenarnya tidak ingin sendiri. Mereka menyerah karena merasa tidak ada harapan lagi untuk bangkit dari keterpurukannya, entah karena berbagai alasan. Yang paling sulit dipahami masyarakat ialah mereka yang kehilangan kehendak untuk hidup. Saat ditanya menginginkan apa, mereka hanya menjawab bahwa mereka tidak ingin apa-apa. Mungkin mereka sudah berusaha sekuat tenaga untuk berusaha mengenali diri mereka sendiri, tetapi sayangnya terkadang ada perasaan terjebak hingga mereka merasa upayanya sia-sia, dan tidak ada hal lain yang bisa mereka lakukan untuk mengenal mereka sendiri. Saat mereka tidak mengenal diri sendiri dan kehilangan kemauan untuk mengenal diri sendiri, maka mereka pun akan kehilangan kehendak untuk berkehendak, dan biasanya terjebak pada lingkaran adiksi dari kesenangan yang bersifat sementara dari berbagai hiburan yang ada.
Masyarakat sulit bertindak terhadap tipe yang satu ini. Yang mereka bisa adalah mencari orang yang setipe dengan mereka agar bisa sama-sama berbagi cerita. Biasanya ada orang lain yang sudah mengalami hal tersebut, dan keluar dari kondisi tersebut. Apabila ada teman yang seperti itu, biasanya lebih mudah untuk mengembalikan kondisi orang tersebut karena mereka akhirnya tidak merasa sendiri dan bisa sama-sama saling membantu dari keterpurukan. Kondisi yang sulit biasanya adalah orang yang ada dalam kondisi keterpurukan, tetapi tidak ada manusia sebelumnya yang pernah merasakan kondisinya tersebut, artinya permasalahannya adalah hal baru yang tidak pernah orang-orang sebelumnya dapatkan.
Terdapat 2 kemungkinan dari kondisi langka tersebut. Yang pertama adalah orang tersebut dapat mengatasinya dan mendokumentasikan bagaimana cara mengatasinya, sehingga ia akan menjadi lebih kuat dan dapat membantu orang-orang yang kemungkinan besar akan menghadapi masalah yang sama. Kemungkinan kedua adalah orang tersebut tidak kuat dalam menghadapi masalahnya, serta muncul di pikirannya untuk mengakhiri masalah hingga ke akarnya, yaitu dengan menghentikan sistem pernapasannya. Pada saat itu terjadi, masyarakat sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi dan akan kehilangan salah satu potensi yang dapat berkontribusi. Bukan salah siapapun, karena semuanya telah berikhtiar sebisanya.
Pupa yang kehilangan nafsu untuk bermetamorfosis
Tidak semua penyakit bisa disembuhkan. Terkadang terdapat kondisi yang sebesar apapun para makhluk kecil coba untuk lawan seperti sel kanker, sebesar apapun ikhtiarnya terkadang gagal juga. Maka sistem yang besar itu bersifat preventif dan mampu memprediksi siapa saja yang akan kalah.
Terdapat beberapa produk hasil dari upaya mereduksi rasa penderitaan. Produk tersebut merupakan hasil dari eksperimen yang menguras energi banyak ahli. Perdebatan tentang etika tidak relevan, karena semuanya adalah tanggung jawab individu untuk memutuskan apakah ia akan tetap tegar menghadapi penderitaan atau justru berani untuk pergi ke neraka nya si mayoritas.
âSarco podâ adalah namanya. Alat itu membuka peluang ekonomi bagi negara berkembang, dari mulai saintis, distributor, tenaga ahli medis, dan masih banyak lagi. Ia merupakan inovasi di saat alat lain begitu menyakitkan untuk mengakhiri. Ia secara legal digunakan di berbagai negara dengan berbagai catatan hukum, seperti persetujuan orang yang akan masuk ke kapsul tersebut dan persetujuan keluarga atau orang terdekatnya.
Pada perjanjian alat tersebut ditanyakan, âApakah anda setuju bahwa apabila terdapat alam akhirat, maka pencipta alat ini, distributor alat, orang terdekat anda, dan setiap pihak yang terhubung dengan alat ini tidak bertanggung jawab terhadap keputusan anda?â. Apabila jawabannya iya dan ia bersumpah demi tuhan dan potong telinga, maka orang tersebut dapat masuk ke kapsul itu untuk mendamaikan dirinya selamanya.
Masalah sebelum adanya alat itu adalah, banyak percobaan yang sangat destruktif yang membuat pencoba tambah menderita, seperti saat mereka gagal melakukan percobaan tersebut dari melakukan lompatan yang kurang masuk logika atau dosis obat yang ternyata kurang sehingga malah membuat usus/lambung rusak yang mengakibatkan penderitaan berlebih. Selain itu, banyak juga rumah sewa yang turun nilainya karena calon penyewa menganggap di sekitar sewaan itu bersifat mistis, yang menyebabkan seseorang tersebut terbang dalam gantungan tali tambang.
Selain itu, banyak media berita yang mengksploitasi peristiwa sejenis, yang membuat penyebaran wabahnya tidak terkendali, sehingga masyarakat ketakutan bahwa akan terjadi pandemi jenis baru. Seperti efek dari The Sorrows of Young Werther atau film Dilan yang berpengaruh dalam membuat banyak remaja krisis eksistensi mencoba peruntungan menjadi anggota geng motor.
Setelah adanya alat tersebut, setiap percobaan dilakukan dengan senyap, tanpa menimbulkan kegaduhan, sehingga tingkat ketakutan kolektif terjaga. Psikologi ekonomi tetap bertahan dalam suasana netral yang cenderung positif. Meskipun menuai pro dan kontra terkait etika, nyatanya alat tersebut justru menjadi pembawa ketenangan bagi mereka yang menginginkan kedamaian, meski tidak ada yang tahu seburuk apa nerakanya mayoritas di masa depannya nanti.
Mahasiswa bersatu untuk meng-open source-kan sistem keagamaan
Setiap bocil pada bisa jadi manajer masjid, tidak perlu MBA, setiap perusahaan mencari CEO dari tiap marbot masjid dengan rank tinggi
Ustadz paham SDG dan prioritas
Para ustad menyusun agenda dan menyesuaikannya dengan SGD development untuk masjid.
Masalah saat ini adalah orang terlalu bahagia, dan populasi terlalu banyak
Bagaimana surga menurut anda
Bagaimana hidup selamanya menurut anda.
Solution to a problem that doesnât exist
The answer to that is the âSocial Credit Systemâ, but since the words themselves carry a negative connotation, we could replace the name with âReligious Accelerationâ or âAkselerasi Smart City Melalui Masjid Berprestasiâ or any other name you prefer.
This is the era where complexity arises; you must specialize, or perish. Focusing on one or two intersecting subjects could be beneficial, but delving into too many could lead you to become an obsolete polymath.
While in CCP they undervalue or are indifferent towards religion, in Indonesia, religion is their distinctive characteristic.
- Gerakan mahasiswa Muslim di setiap universitas menjadi âtech companyâ sebagai inisiator perubahan. Contohnya seperti GMNI, HMI, PMII, IMM, KAMMI, dll; Gamais ITB, Salam UI, dll; FUKI Fasilkom UI Universitas Indonesia Fasilkom UI, dll. They must stop kegiatan dakwah formalitas yang tidak produktif.
Mereka beralih menjadi âData tech organizationâ yang berusaha mendata dan memprogandakan ke remaja SMA SMP untuk merevolusi setiap masjid di Indonesia. Kata kunci utamanya adalah âintegrasiâ.
Penggulingan kelompok Boomer dan golongan tua seharusnya hanya membuat mereka menjadi penasihat, sementara regenerasi dan kaderisasi terus berlangsung di masjid-masjid inovatif.
Ajakan kepada para profesional teknologi dan umat Muslim untuk melakukan aksi anarkis, dengan tujuan agar transparansi dalam semua anggaran dan aset pemerintahan dapat diwujudkan. (Mendesak progress Kemenag terhadap https://simas.kemenag.go.id)
Pentingnya pengembangan aplikasi yang bersifat open source dan dapat diakses secara publik, sehingga kode yang buruk dapat terbuka dan banyak yang dapat memberikan saran perbaikan melalui discussion atau pull request.
Literasi digital dan literasi Data harus diutamakan sebagai prioritas utama.
How to do this?
*** Initiating the digitalization of mosque systems involves revamping outdated management processes. Previously, everything was handled manually, and announcements were limited to major events such as Jumatan, Idul Fitri, Idul Adha, etc. However, now everything is recorded within a system, showcasing the ranking of each mosque, akin to stocks market.
I believe their market potential is substantial, though not comparable to the stock market. The transparency introduced by this digital shift can empower the community, fostering a sense of involvement.
Sabrangâs Symbolic â *uhukkk Social Credit System
- Individual social credit is determined by oneâs contributions and knowledge
Those who significantly contribute to farming and education are praised and ranked at the top, discouraging individuals from engaging in mindless activities on platforms like Tiktok and Twitter solely for negative incentives.â
What about an art form, like a game, that defies easy quantification?
Fuck art. Art is resilient. It inherently discovers its unique space, enriched in its own distinctive ways.
insert equilibrium graph: game company success vs player game addiction
Sistem kredit sosial di tingkat individu juga dapat membatasi individu untuk bermain dan mengejar cheap happiness lainnya.
Status sosial seseorang yang berlibur ke luar negeri (tanpa tujuan penting seperti pendidikan atau mempromosikan negara) direndahkan, dengan propaganda bahwa para TKI dan eksportir sudah kesulitan membawa devisa ke sini.
Oleh karena itu, dianggap tidak bijak jika ia berlibur ke luar negeri. Individu diwajibkan berInvestment untuk membangun daerahnya masing-masing dan mengembangkan pariwisata lokal untuk kemakmuran bersama. Jika ingin berlibur, sebaiknya dilakukan di dalam negeri.
Di lingkungan masjid, anak-anak sejak dini didorong untuk bereksperimen dalam membangun hal-hal dan kewirausahaan, tidak hanya terbatas pada makanan dan pakaian, tetapi juga pada produk-produk teknologi seperti membuat drone, CCTV, produk-produk IoT, robot, bahkan reaktor nuklir, dan inovasi lainnya yang dapat mengatasi tantangan lingkungan.
Setiap RT dan RW memiliki platform pelaporan masalah mereka sendiri, seperti âJIRAâ. Semua orang dapat melaporkan masalah yang dihadapi, dan seluruh masyarakat dapat melihat masalah tersebut. Jika seseorang ingin membantu menyelesaikan masalah tersebut, kredit dari kontributor tersebut akan meningkat.
Sistem ini mendukung fitur anonimitas, sehingga jika ada tetangga yang membakar sampah sembarangan atau mengadakan acara hajatan yang mengganggu, orang lain dapat mengetahuinya, dan pelaku dapat mengalami penurunan skor kredit.
Minoritas memiliki hak untuk memprotes kebisingan toa masjid yang beroperasi pada jam tidak lazim. Proses pengurangan skor kredit dapat bergantung pada keputusan seorang âhakimâ atau melalui mekanisme voting dan musyawarah masyarakat.
Hikkikomori dapat terdeteksi karena dalam sistem ini segalanya telanjang, memungkinkan masyarakat melihat minat dan bakatnya, seberapa banyak waktu yang dihabiskan untuk mengejar cita-citanya, atau sebaliknya, terdistraksi oleh aktivitas yang tidak penting.
Terdapat platform seperti WWE untuk mendiskusikan Salafi vs NU, bidâah & non-bidâah. Event Organizer (EO) tidak hanya terbatas pada konser, tetapi juga mencakup hal-hal terkait ceramah, meningkatkan daya tarik dengan dakwah kreatif yang memiliki jangkauan lebih luas.
Jika ada pengemis, maka pengemis tersebut dilaporkan ke masjid/RT/RW terdekat untuk didata, termasuk tempat kelahirannya dan hubungan dengan keluarganya. Masjid memberdayakan agar pengemis dapat hidup mandiri dan terus memenuhi kebutuhan dasarnya jika belum dapat bekerja atau masih mengalami kesulitan keuangan.
Dibandingkan dengan Bukit Algoritma mangkrak sentralistik yang ketinggalan zaman dan bersifat elitist, SCS berdasarkan masjid ini bersifat lebih terdesentralisasi dan egaliter.
Tahafut al-boycott
Boycott, donasi, kirim relawan itu bukan cara paling efektif.
Boykott merk? pemodal tinggal ganti merk, orang mana tau sumber modalnya darimana.
Donasi rumah sakit, tempat ibadah, boom, hancur seketika. Tidak scalable secara long term.
Permasalahan dari gerakan-gerakan itu bukan masalah besar kecilnya, tapi perasaan pseudo activism, coping mechanism untuk merasa bahwa hanya itulah hal yang bisa dilakukan. Merasa powerless, negative feedback loop.
Doa itu bukan masalah signifikan atau tidak signifikan, tapi biasanya justru dijadikan justifikasi terhadap kepengecutan sehingga buta terhadap berbagai alternatif ikhtiar yang bisa lebih dijadikan prioritas.
Yg paling efektif adalah doktrin keluarga sedari dini, circle pertemanan, dan lain-lain untuk mendorong you do not deserve to live happily as long as the colonized are not free. âget them young and they yours foreverâ kalo kata si Jesse Pinkman.
Kurangi nongkrong tidak berfaedah, travelling tanpa tujuan, segala macam bentuk entertainment sia-sia. Ganti dengan full grinding gimana caranya untuk menghancurkan dominasi mereka. Ajarkan science, engineering, bisnis, swasembada, Data-driven untuk cek sektor prioritas mana saja yang kurang dan perlu diimprove, buat senjata, kuasai cyberworld, manipulasi media dan sebar hoax kekejaman musuh dari animasi fiksi dan lagu-lagu K-Pop hingga J-Pop, eksperimen robot insects untuk masuk ke kepala para âmusuhâ demi menanamkan ideologi PANCASILA.
Bahkan apabila ada warga Pal*stina yang terdeteksi oleh insects itu bahwa ia ingin memperjuangkan khilafah, maka robot itu pun punya 2 cara untuk mengatasinya, pertama: pemaksaan penanaman ideologi pancasila sehingga ideologi lain tidak relevan, yang kedua apabila pemaksaan tersebut tidak memungkinkan, robot itu tinggal meledakkan kepala âmusuhâ itu dan membuat peristiwa tersebut seakan-akan peristiwa bunuh diri karena âmusuhâ tersebut sudah tidak memungkinkan untuk menerima agama Pancasila yang agung.
Circular fallacy
- Tidak ada orang baik yang bodoh.
- Penjahat itu pintar.
- Jika orang yang suka memboycott itu logikanya pendek/ tidak bisa berpikir sistematis dan komprehensif, maka artinya mereka bodoh.
- Maka tukang boycott bukan orang baik.
- Kebodohan adalah ciri dari kelemahan.
- Lemah adalah salah satu bentuk kejahatan.
- Untuk menjadi pintar, terkadang diperlukan cara berpikir seperti penjahat.
- Orang baik tidak suka memposisikan dirinya sebagai penjahat.
- Orang baik memiliki potensi untuk menjadi bodoh.
Libertarian yang tidak punya âByakuganâ di leher belakangnya mirip Neji vs Kidomaru
Salah satu hal yang menjadi blind spot bagi orang-orang libertarian progresif seperti Sabda, Cania, Budiman, dan lain sebagainya adalah bidang agama.
Meskipun Guru Gembul banyak asbunnya, setidaknya dia berani speakup terkait hal ini.
Mereka berpikir bahwa menyentuh ranah agama itu high risk sehingga tidak ada yang berani melakukannya, dan negara-negara maju cenderung sekuler sehingga belum ada contoh terkait aspek ini, otomatis research nya sangat kurang secara kuantitas apalagi kualitas.
Madilog Tan Malaka yang mendorong untuk mengurangi mistisisme tidak akan berhasil. Indonesia kaya akan budaya juga karena agama, sehingga jika ingin menghapus mistisisme, di mana banyak yang beririsan dengan keyakinan, justru richness nya bakal berkurang.
Maka, satu-satunya yang bisa dilakukan adalah eksploitasi agama secara positif, dan menanamkan konsep-konsep Madilog dengan dasar-dasar dalil agama.
BPS dan BPK tidak pernah mengetahui aliran dana di lembaga agama. Lembaga Amil Zakat, dll., tidak terdeteksi.
Bank syariah sudah mulai approach bantu donasi menggunakan QR. Tapi kalo gitu caranya, Bank BUMN itu mereka mana mau inform ke publik, yang pasti mereka harus compete, jadi pasti main rahasia-rahasiaan, dan manfaatnya tidak terlalu luas buat publik kecuali lembaga yg kerjasama sama mereka.
Lembaga yang paling feasible untuk penetrate ranah agama adalah lembaga donasi seperti Kitabisa, amalsholeh.com, dll. Tapi meskipun mereka non-profit, mereka juga membutuhkan revenue dan akan kesulitan untuk penetrate karena masih banyak tantangan di sistemnya sebelum menambahkan business process baru.
Lembaga yang berpotensi masuk sebenarnya adalah pendidikan, dari sisi urgensi dan hal-hal praktis seperti peningkatan alat-alat teknologi seperti komputer, elektronik, mesin, dll.
Untuk membuka dan mentransparankan lembaga-lembaga agama, perlu diketahui aliran dana ke mana saja. Secara nominal, pengelolaan masjid mungkin terlihat receh, tetapi agama tidak hanya tentang masjid; ada gereja, lembaga amil zakat, dan lain sebagainya.
Secara kualitatif, banyak aspek dan faktor yang dapat diperbaiki yang tidak terlihat. Dari segi toleransi, pencegahan terorisme, kebebasan beragama dan berpendapat, kemahiran dan literasi digital, serta urgensi topik SDG yang perlu ditingkatkan.
âPencegahan terorismeâ jika diumumkan oleh pemerintah di daerahmu, konotasinya buruk dan pasti banyak ketidakpercayaan dari masyarakat. Alternatif yang dapat dilakukan adalah âsosialisasi peningkatan kemampuan pengelolaan tempat ibadahâ, yang mencakup digitalisasi, surveilans massal, analisis jaringan siapa tokoh yang berpengaruh banyak di suatu daerah dan sumber daya mana yang digunakan, dll. Semua masyarakat dapat melihatnya, setiap kelompok, kontribusinya, kontroversinya, dibuktikan dengan Data. Win win solution buat semua.
âCompetition Is for Losersâ, contoh produk mimicking karena envy dengan Barat tapi implementasi gerakannya lambat dan terlihat stagnan: Budiman Sujatmiko ingin membuat Silicon Valley Indonesia yang centralized dan elitist.
Padahal kita bisa membangun smart city yang lebih terdesentralisasi, egaliter, dengan pusatnya berasal dari tempat ibadah lokal, karang taruna, RT/RW jika kita dapat menghubungkan semua elemen ke dalam dunia digital, sehingga melibatkan tidak hanya orang-orang dengan background tech tinggi saja, tetapi semua aspek seperti agamawan juga terlibat, sehingga ada transfer pengetahuan yang baik di sana, bersifat kolaboratif. Ada reward & punishment di sistemnya agar berjalan terus.
Ceramah periodik disesuaikan dengan topik yang mendesak dan mendasar seperti di masjid-masjid kampus, seperti
- memberantas judi online,
- ketergantungan media sosial,
- pengurangan sampah plastik,
- edukasi lansia yang tidak terbiasa dengan teknologi, dll
Sehingga orang-orang di daerah tidak perlu pergi jauh-jauh ke ibu kota untuk mencari kehidupan yang layak.
- Semuanya memiliki pusat ekonomi masing-masing,
- komunitas & persahabatan yang berkelanjutan,
- dapat membangun berbagai tempat wisata di daerahnya sehingga biaya mobilitas dapat dikurangi,
- dan dapat fokus untuk berinovasi dan memecahkan masalah untuk improvement semua aspek.
Digitalisasi ini hanya dapat terjadi jika para sepuh berani mengakui bahwa mereka sudah ketinggalan zaman, terbuka terhadap kaderisasi dan regenerasi manajemen, serta membuka dan menyediakan akses kepada generasi muda untuk dapat mengelola dengan kreatif. Generasi muda perlu berkomunikasi dengan generasi tua agar mereka merasa dibutuhkan, sehingga semua orang dapat berpartisipasi aktif.
epilog
i want to write a novel like Daerah Salju yasunari kawabata, but university ruins me by mencekokiku dengan formalitas pendidikan dari kuliah metodologi MPPI, so it turns out it is like dokumentasi analisis dan perancangan sistem informasi, yang gagal aku ikutkan ke Gemastik di tahun pandemi karena tulisanku seperti orang obsessed terhadap sesuatu dan terlalu mabuk sehingga aku gagal marketing my ideas and objective to para sapi di rumah penggilingan.
philosopher now is abundance, young tends to be more in home and give up, worlds become boring if everyone become philosopher, but the democratization of knowledge makes everyone become philosopher. hikkikomori is filsuf. if i regard and called âhomeâ to any place on earth which i find serenity meskipun itu di toilet mall atau kuburan, then it means i always in home because i am a cosmopolitan⊠thus i am a hikkikomori by natureâŠ
even in a moderate way sekalipun thereâs always a invinsible kutub. âinvinsible hand that forces us to buy things we dontâ need to impress people we dont like by money we dont haveâ. invinsible hand that makes us believe that we are moderate while the truth, we are not. we are menyimpang, we stray further from the zero everyday.
misc
year, location, religion, religion_population, drill down to city, kpi
date, year, article_url, media_name, religion_entities, ethnic_entities, group_entities, entity_sentiment_score, notes
TW: No Data, as Data is only for the infidel
1445H